Bali Bangun Tiga Rumah Sakit Baru
Sumber : Kompas, Selasa, 12 April 2016
Bali memperkuat infrastruktur bidang kesehatan dengan membangun tiga rumah sakit internasional. Ketiga rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Internasional Mandara, Rumah Sakit Indra Bali Mandara, dan Rumah Sakit Pratama Nusa Penida.
Pembangunan fisik ketiga rumah sakit itu ditargetkan rampung tahun 2017. Pembangunan RS internasional yang berlokasi di Kota Denpasar itu hingga Senin (11/4) telah mencapai 80 persen. Pemerintah setempat menganggarkan pembangunan keseluruhan sekitar Rp 351 miliar.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap target penyelesaian fisik ketiganya tidak meleset di tahun depan. "Kami ingin RS ini bermanfaat, khususnya bagi masyarakat Bali yang kurang mampu. Masyarakat ini harus diprioritaskan dan mendapatkan hak serta fasilitas yang layak," kata Pastika.
Ia pun menginginkan RS internasional ini menjadi yang terbaik di Bali. Kata internasional, lanjutnya, merupakan penegasan peralatan dan pelayanannya berstandar internasional. Namun, pasien yang berobat terbuka untuk umum.
Perencanaan RS internasional dan indera (prioritaskan pengobatan mata) berdasarkan perkembangan kebutuhan kesehatan masyarakat Bali. RS indera ini membangun delapan ruang operasi agar bisa melayani pasien katarak per hari.
Selanjutnya, rumah sakit internasional yang dibangun di atas lahan seluas 2,95 hektar ini akan dilengkapi fasilitas, seperti ruang perawatan sebanyak 176 kamar, mulai VVIP hingga kelas III. Tenaga medisnya juga dipilih tenaga terbaik.
"Banyak orang berwisata ke Bali dan ke depannya, kami berharap RS ini bisa menjadi pilihan pula bagi siapa pun agar bisa sembuh di Bali. Ini obsesi agar tidak perlu berobat ke luar negeri karena Bali punya RS berstandar internasional," ujarnya.
Sementara RS Pratama Nusa Penida berlokasi di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Lokasinya pun terpisah dari daratan Pulau Bali di bagian timur. Ini merupakan RS dambaan warga Nusa Penida.
Nusa Penida yang berpenduduk sekitar 48.000 orang itu selama ini pelayanan kesehatannya bergantung pada puskesmas. Jika puskesmas tidak sanggup menangani, pasien dirujuk ke rumah sakit di daratan dengan menggunakan kapal sewaan milik warga karena kapal ambulans yang ada rusak beberapa tahun lalu.
Bupati Klungkung I Wayan Suwirta mengatakan, RS ini menjadi prioritas pembangunan infrastruktur di Pulau Nusa Penida. Karena itu, dukungan anggaran dari pemerintah provinsi mendapatkan respons baik setelah sempat mengajukan anggaran pembangunan fisiknya ke pusat dan ditolak.
Warga setempat berharap realisasinya tidak meleset dari target yang sudah ditentukan. "Kami pun ingin ada pengadaan lagi kapal ambulans agar bisa kapan pun mengangkut pasien dan biayanya tidak membebani pasien seperti sekarang masih menyewa kapal sendiri jika mampu membayar," kata Widana, warga Nusa Penida.
Diambil dari: Mitrais Medical Newsletter Edisi 191/10 - 16 April 2016
« Kembali